Pengertian Sistem Akustik
Sistem Akustik (acoustics system) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengatur tingkat kebisingan suatu ruangan dalam bangunan.
Kata akustik sendiri berasal dari bahasa Yunani “akoustikos”, Yang memiliki artian: Segala sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran pada suatu kondisi ruang yang dapat mempengaruhi mutu bunyi dan suara (Suptandar 2004).
Sifat akustik kayu berhubungan dengan produksi suara yang dihasilkan dari benturan langsung berupa bunyi yang dipancarkan melalui udara oleh sumber lain dan mempengaruhi kayu dalam bentuk gelombang suara (Tsoumis 1991).
Medium gelombang bunyi dapat berupa zat padat, cair, ataupun gas. Frekuensi gelombang bunyi dapat diterima manusia berkisar antara 20 Hz sampai 20 kHz, atau dinamakan sebagai jangkauan yang dapat didengar (Young & F reedman 2003).
Akustik kayu berhubungan langsung dengan segala aspek yang berkaitan dengan suara dari dinding suara yang diproduksi oleh pohon dan hutan, penggunaan kayu sebagai panel akustik, karakteristik emisi akustik dari jenis kayu yang berbeda, pengaruh pertumbuhan, kelembaban, modulus elastik pada kayu, dan kandungan bahan kimia pada kayu yang mempengaruhi sifat akustik (Bucur 2006)
Dalam suatu perencanaan bangunan publik, Sistem akustik merupakan faktor yang harus diperhatikan, Apabila sistem akustik tidak sesuai dengan hukum frekuensi yang berlaku, akan mengakibatkan kurang nyaman dalam ruangan tersebut.
kita dapat juga menyesuaikan tingkat kebisingan dari lingkungan sekitar dengan ruangan yang kita tempati.
Klik Baca: Sistem kerja pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS
Menurut tempatnya akustik dibedakan menjadi 2 jenis akustik :
1 Akustik Ruang
Penegertian Jenis Akustik ruang adalah perencanaan dan rancangan ruang dengan memperhatikan arah sumber bunyi yang mengganggu ruangan. Gelombang bunyi akan menyebar luas dari sumbernya hingga memenuhi batasan-batasan ruang.
Secara umum beberapa energi bunyi akan dipantulkan kembali ke ruangan, sebagian diantaranya diserap dan dipindahkan melalui kisi-kisi bidang yang membatasinya.
Kepadatan dan berat bahan setiap lapisan, Derajat kekakuan bahan dalam hubungan dan Kemampuan resonansinya
Akustik lingkungan merupakan suatu akustik untuk perpindahan bunyi dari suatu ruang ke ruang lain dalam penanganan bunyi dari elemen-elemen bangunan, terutama desain yang memperhatikan ruang majemuk dalam bangunan seperti flat sekolahan ataupun rumah sakit. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan akustik lingkungan, antara lain:
Dalam perancangan desain akustik sebuah ruangan ada beberapa faktor yang seharusnya kita perhatikan untuk menghasilkan tingkat kenyamanan akustik, diantaranya ada lah:
- Bentuk bidang pembatas ruang yaitu dinding, lantai ataupun langit- langit
- Bahan bidang pembatas ruang, terutama untuk mengenal karakter bahan yang kita akan pergunakan dalam ruang tersebut perlu untuk dimengerti. Secara umum bahan dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Penyerap nada-nada tinggi yaitu bahan-bahan yang mengandung banyak hawa udara atau pori-pori lembut. Misalnya serabut gelas, serabut kayu, serabut kelapa, merang jerami dan bahan sintetis berbentuk busa seperti novolan, stiropor, moltopren dan batu apung, vermikulit perlit dan sebagainya.
- Penyerap nada- nada menengah dan rendah (gelombang panjang) bekerja pada prinsip pengubahan energi bunyi ke energi mekanis, yaitu gerak getaran suatu selaput, membran atau pelat yang relatif tipis tetapi padat dan karenanya bisa bergetar secepat mungkin sehingga banyak energi bunyi diubah menjadi getaran selaput / resonator.
- Memperhatikan metode konstruktif pemasangan bahan, yaitu pemasangan pelat-pelat akustik yang tepat. Misalnya absorptive material, anspace gypsumboard dan furring.
- Memberi isolasi dinding, isolasi ini terbagi dalam dua bentuk konstruksi yaitu :Dinding berlapis tunggal Dapat direncanakan dengan tergantung 3 faktor: a) Volume dinding dan beratnya
Jumlah pori-pori didalamnya (kepadatan) Kekakuan lentur Dinding berlapis majemuk Lazimnya terdiri dari 2 lapisan luar dengan lapisan perantara ditengahnya. Faktor- faktor yang mempengaruhi kemampuan isolasi adalah
1:Mekanisme Sound Generation
Bunyi dapat menyebar dalam bangunan lewat udara maupun struktur bangunan. Mekanisme penghasil bunyi selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok umum.
Kelompok pertama terdiri dari sumber yang menghasilkan bunyi secara langsung ke udara. Isolasi terhadap bunyi semacam ini disebut isolasi bunyi udara (a ir borne sound insulition).
Kelompok kedua terdiri dari sumber yang muncul secara langsung pada struktur bangunan biasanya dengan pengertian dari dampak atau getaran peralatan tersebut.
Jenis kebisingan ini merupakan kombinasi dari bunyi hawa udara dan dampak kebisingan oleh akibat-akibat perpindahan bunyi yang dihasilkan. Isolasi terhadap bunyi semacam ini dinamakan isolasi dampak bunyi (impact sound insulation).
2:Sound Insulation dari elemen bangunan
Metode yang dipakai untuk meminimize kebisingan didalam bangunan baik yang ditimbulkan oleh airborne sound ataupun struktur borne sound dapat ditempuh oleh beberapa cara.
Dengan mengetahui, sumber bunyi, karakter perjalanan bunyi, perambatannya dan pengaruh yang ditimbulkan dalam ruang maupun bangunan secara makro dilingkungan site, maka kita perlu untuk
mempertimbangkan aspek pengendalian kebisingan tersebut da lam konsep perencanaan interior sistem yang baik.