Pentingnya Keselamatan Kerja Pada Kelistrikan dan Mengenal Rangkaian Kelistrikan
Di dalam dunia
kelistrikan pasti ada rangkaian kelistrikan, nah disini kalian sudahkan
mengerti atau mengetahui tetang rangkaian kelistrikan. Ya Rangkaian Kelistrikan
adalah sebuah jalur dan rangkaian sehingga electron bisa mengalir dari sumber
voltase atau arus listrik.
Dan proses perpindahan electron ini lah yang biasa
kita ketahui sebagai listrik. Karena electron dapat mengalir pada material
penghantar arus listrik yaitu konduktor
Nah oleh karena
itu biasanya yang dipakai untuk rangkaian listrik karena kabel terbuata dari
tembaga yang mudah menghantarkan arus listrik. Dan tempat masuknya electron
dalam rangkaian listrik adalah sumber listrik.
Dan setiap benda yang
menggunakan listrik untuk penggunaannya dinamakan beban listrik. Dan rangkaian
listrik terdapat dua tipe yaitu Rangkaian Paralel dan Rangkaian Seri. Dan
sengankan jika dikombinasikan antara rangkaian seri dan rangkaian parallel akan
menjadi sebuah rangkaian kombinasi atau gabungan.
1. Rangkaian Seri
Ya Rangkaian
Seri adalah sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun secara berderetan
hanya memalui satu jalur aliran listrik. Nah rangkaian seri berfungsi untuk
memperbesar hambatan dan berguna sebagai pembagi tegangan. Dan rangkaian ini
biasanya semua bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap aliran dialiri
dengan arus listrik yang sama. Rangkaian ini juga sering disebut dengan
rangkaian tunggal.
Dan ciri cairi
dari rangkaian seri adalah semua komponen listrik yang dipasang disusun secara
berderet dan berurutan. Dan kabel semua komponen tersebut tidakmemiliki
percabangan sdi sepanjang rangkaian, sehingga hanya ada satu jalan yang akan
dilalui arus listrik.
Artinya semua komponen yang terpasang akan mendapatkan
arus yang sama pula. Dan rangkaian seri memiliki hambatan total yang lebih
besar dibandingkan hambatan penyusunnya.
Keuntungan
memakai rangkaian seri yaitu bisa mengurangi biaa pemakaian kabel listrik.
Sedangkan kelemahan mekakai rangkaian seri yaitu energy yang diserap masing
masing alat listrik menjadi semakin kecil.
Seperti contoh: lampu menjadi redup
jika dirangkai menggunakan rangkaian seri. Dan jika salah satu rangkaian ada
yang putus maka komponen lainnya tidak dapat bekerja. Dan juga hambatan listrik
jika komponen dirangkain seri akan semakin besar.
2. Rangakaian Paralel
Rangkaian
Paralel adalah sebuah rangkaian listrik yang komponennnya disusun sejajar
dimana ada lebih dari satu jalur listrik atau bercabang secara parallel. Karena
rangkaiannya berbentuk cabang diantara sumber listrik karena itulah rangkaian
ini sering disebut dengan rangkaian bercabang.
Namuan semua percabangan yang
ada dalam rangkaian parallel ini bisa dilewati aliran arus listrik. Karena pada
setiap cabang itu komponen listrik terpasang, sehingga setiap komponen memunyai
arus dan cabang sendiri.
Rangkaian
parallel biasanya dibutuhkan ketika kita mengatur arus listrik, dengan
membanginya dengan cara mengubah beban yang lewat pada setiap cangannya. Dan
rangkaian parallel ini memiliki ciri ciri semua komponen listrik yang terpasang
secara sejajar dan bersusun.
Di rangkaian parallel arus yang mengalir disetiap
cabang memiliki tegangan yang berbeda. Karena setiap komponen tersambung dengan
kutub negative dan juga kutub positif dari sumber tegangan. Artinya seluruh
komponen memperoleh tegangan yang sama.
Adapun kelebihan
dari rangkaian parallel yaitu jika saklar dimatikan, maka tidak semua komponen
mati kecuali komponen yang terhubung dengan saklar yang dimatikan.
Contohnya
seperti lampu. Selain itu juga apabila terdapat salah satu cabangnya rusak maka
komponen lainnya masih bisa berfungsi. Sedangkan kekurangannya yaitu untuk
menyusun seluruh rangkaian diperlukan juga banyak kabel atau penghantar
listriknya.
Dan disini saya
juga akan menerangkan tentang teori aliran arus listrik, kalia bisa mengetahui
nya ada 2 teori mengenai aliran arus listrik yaitu arus listrik konvensional (
convetional current flow) dan aliran electron ( electron flow).
- Aliran Arus Listrik Konvensional
( Convebtional Current Flow)
aliran arus
listrik ini biasanya disebut dengan aliran listrik dalam suatu rangkaian
elektronika yang mengalir dari arah positif ke arah negative.
Arah alirannya
merupakan aliran arus yang memakai prinsip muatan, karena arus listrik atau
current sering disimpulkan sebagi aliran muatan listrik positif pada suatu
penghantar dadri potensial tinggi ke potensial rendah.
Namun arah
aliran arus ini berlawanan dengan prinsip aliran electron pada suatu
penghantar. Konsep rangkaian degan aliran arus listrik konvensionla biasanya
dipakai guna memudahkan pemahaman terhadap arah aliran muatan listrik yaitu
dari positif ke negative.
- Aliran Listrik Elektron (
Electron Flow)
Untuk aliran
arah aliran electron ini dangat berlawanan dengan arus listrik konvesional.
Karena apa, karena pada dasarnya electron adalah sebuah partikel yang bermuatan
negative dan bergerak bebas yang ditarik ke terminal positif.
Makanya arah
aliaran listrik pada suatu rangkaian yaitu aliran electron dari kutub negative
( kotada ) dan akan kembali lagi ke kutub positif ( anoda). Sehingga bisa
disimpulkan arah aliran electron yaitu dari arah negative kerah positif.
Keselamatan Kerja dalam Kelistrikan
Dan kali ini
kita juga akan membahas juga keselamatan kerja dalam kelistrikan juga karena
bertujuan untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melakukan tugas atau
adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi mauapun
jaringan juga.
Karena pada dasarnya keselamatan kerja listrik merupakan tugas dan
kewajiban yang sangat penting untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan
menggunakan daya listrik.
Seperti undang
undang no 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang didalamnya
telah diatur pasal pasal mengenai keselamatan kerja untuk pekerja pekerja
listrik. Dan persyaratan umum instalasi listrik adalah rambu rambu utama dalam
menaggulangi dan menghindari bahaya listrik yang diakibatkan pelayanan,
penyediaan dan penggunaan daya listrik.
Dalam keselamatan kerja yang menggunakan listrik dinamis, ya sumber listrik dinamis sangat bervariasi besar tenganan maupun dayannya dan keselamatan kerja listrik dinamis dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
- Bagian Pembangkitan
Keselamatan
kerja pada bagian pembangkitan meliputi sumber daya, peralatan pengendalian dan
system keamanan tegangan. Besarnya tegangan oembangkit tergantung besarnya
daya. Biasanya untuk tegangan daya langsung, tegangan terbangkitnya menggunakan
tegangan 110 volt, 127 volt, 220 volt, 240 volt sampai 380 volt. Dan untuk
pemakaian tidak langsung biasanya menggunakan tegangan menengah yang berkisar 3
kv sampai 12 kv.
- Bagian Transmisi
Pada bagian ini
ruang lingkupnya termasuk gardu induk, memerlukan syarat sayarat keselamatan
yang sangat tinggi. Bagain transmisi biasanya bekerja dengan tegangan tinggi
sampai tegangan rendah, dan alat alat pengendalinya dan tegangan tinggi dan
sampai ekstra tinggi untuk system jaringan. Kemudia trafo dan alat alat
pengamanannya disediakan khusus untuk perlengkapan transmisi.