Ya siapa disini
yang tidak membutuhkan listrik pasti semuanya membutuhkan listrik untuk
kebutuhan sehari hari.
Namuan kalian tau tidak sih bagaimana listrik terbentuk?
Ya listrik terdiri dari 1 atom, dan atom ini terdiri dari neutron dan proton.
Dan atom ini bergerak sangat cepat bahkan secepat kilat.
Kecepatannya berkisar
300.000 km/s dan kecepatan listrik sama dengan kecepatan cahaya.
Listrik juga
mengalir dari kutub positif ke kutub negative. Nah karena itu listrik selalu
bersumber dari tinggi ke rendah.
Dan listrik ini
juga hanya dapat mnegalir pada konduktor, karena didalam konduktor terdapat
electron yang dapat menghantarkan listrik.
Nah konduktor sendiri adalah media
atau penghantar listrik yang sangat kuat untuk mengalirkan listrik., konduktor
ini seperti baja, besi, tembaga, emas, dan masih banyak lagi.
Dan ada pula yang
namanya semi konduktor, yaitu penghantar listrik yang menghantarkan listrik
namun lemah dan biasanya medianya seperti alumunium. Dan ada lagi namanya
isolator yaitu bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Siapa yang tidak
membutuhkan listrik, ya listrik sangat berperan vital bagi kehidupan kita.
Karena dapat dikatakan sebagai sumber energy utama untuk setiap kegiatan baik
di rumah maupaun untuk industry.
seperti peralatan dapur, dan mesin mesin
pabrik, bahkan juga pesawat terbang menggunakan listrik. Dan pada umumnya
listrik ini bisa diperoleh dari mengubah energy kinetic melalui generator
menjadi listrik.
Peran energy kinetic ini untuk menggerakkan generator dan bisa
memperolehnya dari uap yang dihasilkan dari pembakaran sumber energy fosil,
seperti batu bara, gas, minyak, dab juga bisa melalui aliran air atau aliran
udara.
Dan intinya energi listrik dihasilkan dari pengubah sumber energy lain.
Tetapi sumber
sumbernya juga memiliki keurangan dan kelebihan lo, seperti sumber energ fosil
yang mudah didapat namun cadangan energinya yang terbatas.
Sedangkan energy
aliran air dan aliran udara relative bersih dan tak terbatas namun tidak selalu
ada. Kali ini kita juga akan membahas tentang teori dasar listrik juga agar
kalian bisa mengenal dan mempelajari teknik listrik.
1. Arus Listrik
Ya arus listrik
ialah mengalirkan electron secara terus menerus dan berkesinambungan pada
konduktor akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang jumlah electron-nya tidak sama.
Arus listrik juga bergerak dari terminal positif ke
negative, sedangkan listrik dalam kawat logam terdiri dari electron biasanya
bergerak dari terminal negative ke positif. Dan arus listrik berlawanan denga
arah gerakan electron. Satuan arus listrik yaitu Ampere.
Adapun Formula arus listrik yaitu:
I = Q/t (ampere)
Keterangan:
I = Besarnya
arus listrik yang mengalir (ampere)
Q = Besarnya
muatan listrik, (coulomb)
t = waktu,
(detik)
2. Kuat Arus Listrik
Kuat Arus
Listrik adalah arus yang tergantung pada banyak dan sedikitnya electron bebas
yang berpindah melawati suatu penampangan kawat dalam satuan waktu.
Definisinya
yaitu ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118
miligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. Dan kuat arus listrik
juga disebut dengan arus listrik.
Adapun Formula untuk menghitung banyaknya muatan listrik yaitu:
Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I
Keterangan :
Q = Banyaknya
muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus
dalam satuan Ampere
t = Waktu dalam
satuak detik
3. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar
Seperti yang
kita tahu penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga
dan alumunium memiliki daya hantar yang sangat tinggi.
Bahannya terdiri dari
kumpulan atom dan setiap atomnya terdiri dari electron dan peroton. Ya Aliran
Arus listrik adalah aliran electron.
Sebab aliran Elektron bebas mengalir
mendapatkan hambatan saat melewati atom disebelahnya. Akibatnya akan terjadi
gesekan antara electron dengan atom dan ini akan menyebabkan penghantar panas.
Dan Tahanan penghantar memiliki sifat yang menghambat terjadinya gesekan pada
setiap bahan.
Adapun Formula untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus yaitu :
R = 1/G
G = 1/R
Keterangan :
R = Tahanan /
resistensi [ ohm ]
G = Daya Hantar
Arus / Konduktivitas [ mho ]
Dan factor
factor yang mempengaruhi nilai resitant atau tahanannya, karena tahanan suatu
jenis materialnya sangat bergantung pada :
-
Panjang penghantarnya
-
Jenis konduktornya
-
Luas penanpang konduktor
-
Termperaturnya
4. Rapat Arus
Ya Rapat Arus
adalah Besarnya arus listrik pada tiap tiap mm2 luas penumpang kawat. Dan bisa
juga diartikan aliran muatan pada suatu luas penampang tertentu suatu titik.
Adapun Formula untuk menghitung besarnya rapat arus yaitu:
J = I/A
I = J x A
A = I/J
Keterangan:
J = Rapat arus [
A/mm2]
I = Kuat arus [
AMP ]
A = Luas
penampang kawat [ mm2 ]
5. Potensial atau Tegangan
Potensial
listrik ini adalah fenomena berpindahnya sebuah arus listrik akibat lokasi yang
berbeda potensialnya.
Dan dari hal itu juga kita bisa mengetahui adanya
perbedaan potensial listrik yang sering juga disebut dengan “ Potential
Difference atau Perbedaan Potensial “. Dan satuan dari Potential Difference
adalah Volt.
Dan satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat
melakukan usaha satu joule gunanya untuk memindahkan muatan listrik satu
coulomb.
Adapun Formula
beda potensial yaitu:
V = W/Q [ volt ]
Keterangan :
V = Beda
potensial dan tegangan, dalam volt
W = Usaha, dalam
newton – meter atau Nm atau joule
Q = muatan
Listrik, dalam coulomb
Setelah kita tau
dasar teori dari listrik ini kita juga harus mengetahui rangkaian listrik juga,
karena suatu rangkaian listrik aan
mengalirkan arus apabila dia memenuhi syarat sebagai berikut yaitu :
Adanya
Sumber Tegangan, Adanya Alat Penghubung, dan Adanya Beban. Dengan kata lain
sayrat untuk mengalirkan arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
- Cara Pemasangan Alat Ukur
Pemasangan alat ukur ini yaitu Volt meter dipasang parallel dengan
sumber tegangan atau beban, karena tahanan dari Volt meter sangat tinggi.
Dan
begitupun sebaliknya. Perlu kita ketahui juga jika alat ukur tegangan adalah
voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter.
Hukum Ohm
Karena pada suatu rangkaian yang tertutup, besar arus bisa berubah
ubah missal besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding
terbalik dengan beban tahan R. dan Formulanya adalah:
I = V/R
V = R x I
R = V/I
Kererangan :
I = Arus listrik, (ampere)
V = Tegangan, (volt)
R = Resistensi atau Tahanan, (ohm)
- Hukum Kirchoff
Karena pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabarnya dari arus
arus yang bertemu di satu titik adalah nol.
Dan jika di rumuskan menjadi:
I1+ (-I2) + (-I3) + (-I5) =0
I1+
I4 =12 + I3 + I5