Umumnya listrik
adalah rangkaian yang dapat menghasilkan daya atau kekuatan akibat adanya
pergesekan melalui suatu proses kimia, daya tersebutlah yang dapat digunakan
untuk menghasilkan panas ataupun cahaya untuk menjalankan mesin serta peralatan
elektrik.
|
memahami jenis listrik
|
Pengertian listrik menurut bahasa sendiri berasal dari kata
serapan bahasa inggris yaitu electricity, electric, atau electrical yang
berarti energi. Maka secara singkat
listrik adalah aliran yang bermuatan antara proton (muatan positif) dan
elektron (muatan negatif) yang mengalir pada sebuah penghantar (konduktor)
dalam suatu rangkaian.
Listrik umumnya dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu listrik dinamis dan listrik statis. Lalu
listrik dinamis dibagi menjadi dua macam lagi yaitu listrik dinamis dengan arus
bolak balik atau Alternating Current (AC) dan listrik dinamis dengan arus
searah atau Direct Current (DC).
Apakah yang
dimaksud dengan listrik statis dan listrik dinamis? Serta apa pengertian dari
listrik arus searah alias arus DC dan arus bolak-balik atau arus AC? Untuk
mengetahuinya penjelasan lengkapnya, mari kita simak ulasan berikut :
Listrik Statis
Listrik statis merupakan jenis listrik yang elektron di dalam
konduktornya diam atau tidak berpindah sama sekali, dengan kata lain listrik
statis adalah suatu fenomena kelistrikan yang mana muatan listriknya tidak
bergerak dan biasanya terdapat pada benda yang bermuatan listrik.
Dapat
dikatakan listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang
memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik, maka
benda tersebut dapat menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan
elemen pembangkit listrik.
Listrik statis sendiri dapat ditimbulkan oleh dua benda
yang memiliki muatan berbeda.
Jadi apabila dua buah konduktor yang memiliki muatan yang
berbeda saling digosok-gosokkan, maka akan membuat muatan listrik yang terdapat
pada konduktor tersebut menjadi satu dan berkumpul pada permukaan konduktor
yang saling digosok-gosokkan tadi.
Jika kedua konduktor tersebut didekatkan
maka akan terjadi gaya tarik menarik tetapi tidak terjadi perpindahan muatan
elektron pada konduktor.
Apa
itu proton dan elektron? Singkatnya muatan listrik dibagi menjadi 2 macam yaitu
muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron). Benda yang memiliki
muatan positif dan negatif dengan jumlah yang sama disebut benda netral. Ada
juga benda yang memiliki muatan positif dan muatan negative yang berbeda.
Benda
yang bermuatan positif terjadi jika benda tersebut memiliki jumlah proton yang lebih
banyak daripada jumlah elektorn, sedangkan benda bermuatan negatif terjadi
apabila benda tersebut memiliki jumlah elektorn yang lebih banyak daripada
jumlah proton.
Salah
satu contoh peristiwa timbulnya listrik statis ialah ketika penggaris
plastik digosok-gosokanan pada rambut kering, lalu didekatkan pada kertas yang
sudah dirobek kecil-kecil maka kertas tersebut akan tertarik oleh penggaris
seolah-olah penggaris adalah magnet yang dapat menarik benda, padahal itu
merupakan adanya listrik statis.
Mengapa demikian? Sebab serpihan kertas yang
asalnya bermuatan netral akan terinduksi akibat tertarik muatan negatif yang
terdapat pada penggaris.
Lalu
Bagaimana jika dua benda yang bermuatan didekatkan? Maka ada 2 kemungkinan yang
bisa terjadi, benda akan tolak menolak jika memiliki muatan yang sama dan benda
akan tarik menarik jika memiliki muatan yang berbeda.
Contoh
lain dari listrik statis ialah apabila kita menggosok-gosokkan kain sutera pada
permukaan kaca maka elektron yang terdapat pada kain sutera tersebut akan
berkumpul di permukaan kain sutera, sedangkan muatan positif atau protonnya
akan berkumpul pada permukaan kaca. Ketika kaca dan kain sutera tersebut
didekatkan maka akan terjadi gaya tarik menarik antara dua benda tersebut.
Listrik
Dinamis
Listrik dinamis merupakan gerakan atau perpindahan elektron antara atom satu dengan
atom lainnya yang terdapat pada suatu penghantar (konduktor) yang menghubungkan
kedua kutub.
Apabila
gerakan perpindahan elektron ini terjadi dengan arah yang tetap (searah) maka
disebut dengan listrik dengan arus searah atau Direct Current (DC).
Sedangkan
jika perpindahan elektron ini terjadi ketika arah yang berubah secara periodik
maka listrik jenis ini disebut dengan listrik arus bolak-balik atau Alternating
Current (AC).
Arus
listrik pada umumnya melewati kawat penghantar pada setiap satuan waktu dan
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Untuk metode menghitung
kuat arus pada listrik dinamis salah satunya dengan cara membagi muatan
listriknya dengan waktu, dimana satuan muatan listrik disebut coulumb serta
satuan waktunya dipakai detik.
Listrik
dinamis merupakan listrik yang dimanfaatkan dalam banyak kehidupan sehari-hari,
terutama pada barang-barang elektronik seperti mesin cuci, setrika, maupun
televisi.
Salah
satu fenomena listrik dinamis ialah jika kita mempunyai mainan mobil-mobilan
yang menggunakan sebuah batu baterai, Baterai sendiri memiliki kutub positif dan kutub negatif.
Kutub positif adalah ujung baterai dengan tonjolan kecil sedangkan kutub
negatif adalah ujung baterai yang rata (biasanya mengilap). Maka baterai
tersebutlah yang dijadikan sumber tenaga untuk membuat motor listriknya
berbalik.
Apabila kita menekan saklar ke posisi on hingga ujung, maka ujung
baterai akan terasambung dengan motor listrik yang kemudian akan menyala
sehingga mobil-mobilan tersebut dapat berjalan.
Contoh
lain dari listrik dinamis dapat dilihat pada cara kerja lampu. Pada lampu muatan
elektron berpindah dan mengalir di dalamnya, Jika kedua kutub dihubungkan kabel
maka elektron akan mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif.
Saat arus
listrik melewati lampu, arus listrik tersebutlah yang menyebabkan lampu
menyala. Lalu apabila saat salah satu ujung kabel dilepas dari kutub baterai,
lampu akan mati karena elektron tidak bisa mengalir.
Jadi
dapat disimpulkan listrik sangat diperlukan di kebutuhan sehari-hari, khususnya
alat-alat yang menunjang rumah tangga.
Perbedaan
Listrik Statis dan Dinamis
Setelah
membahas mengenai pengertian listrik statis dan dinamis beserta contohnya, maka
hal lain yang akan kita bahas ialah mengenai perbedaan dari kedua jenis listrik
tersebut.
Perbedaan paling mencolok antara listrik
statis dan dinamis ialah muatan listriknya. Jika pada listrik statis muatannya
cenderung tidak bergerak, maka pada dinamis muatan listriknya mengalir dan
dapat bergerak secara terus menerus.
Pada listrik statis perpindahan arus
listriknya pun terbatas, sementara pada listrik dinamis arus listrik dapat
terus mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.
Pada listrik dinamis, elektron
pada penghantar arusnya sangat mudah berpindah-pindah secara terus-menerus. Namun,
pada listrik statis, elektron berpindah dengan gesekan dan elektronnya tidak
mengalir secara terus-menerus.
Perbedaan
listrik dinamis dan statis lainnya ialah listrik dinamis mudah diukur karena memiliki
alat ukur yang sudah ditentukan, sedangkan listrik statis sulit untuk diukur
karena tidak ada alat ukurnya. Lalu listrik dinamis terjadi hanya pada
konduktornya saja, berbeda dengan listrik statis yang isolatornya juga berperan
dalam munculnya listrik.
Sampai sini kita
menjadi lebih paham bukan mengenai jenis listrik beserta perbedaannya